sesah hilapna hetty koes endang
asa asa urang teh nembean tepang
(ragu-ragu kita baru bertemu)
aya kereteg hate dugdeg surser sesah hilapna
(ada firasat hati dag dig dug ser, sulit melupakannya)
gening bet sungkan papisah
(ternyata enggan berpisah)
duuu sesah hilapna
(sulit melupakannya)
kantenan urang teh nembean tepang
(apalagi kita baru saja bertemu)
aya nu eunteup gerentes kadeudeuh
(ada yang singgah…perasaan sayang)
sesah hilapna
(sulit melupakannya)
nyanding asih dina ati
(ada rasa sayang dalam hati)
duh sungkan patebih
(enggan berjauhan)
ayeuna urang ngahiji
(sekarang kita bersatu)
geus jadi batur sa ati
(menjadi teman sehati)
gemulung siang jeung wengi
(…… siang dan malam)
duh bagja nyanding asih
(bahagia merasakan cinta)
teu kaop teu tepang sadinten
(tidak bertemu sehari saja)
teu kawawa ku rasa kangen
(tidak tahan dengan rasa rindu)
teu benang dipapalerkeun
teu benang dibebenjokeun
(tidak bisa dialihkan pada yang lain)
SOSIOLOGI
Kamis, 26 Januari 2012
song...hati lebur jadi debu
hati lebur jadi debu\
Titik-titik noda teringgal di dalam dada
Guratan hatiku masih ada
Tergores ingatan tapi kurasakan
Hati ini hati masih luka
Telah aku coba melupakan segalanya
Namun titik terang tiada datang
Langit makin kelam luka makin dalam
Hati ini hancur jadi debu
Hanya satu yang ku sayangi
Tak ada pengganti sampai saat ini
Hari-hari langit kelabu
Menutup hatiku serasa kan mati
Bukit kan ku daki lautpun ku seberangi
Agar dapat lupakan dirimu
Namun apa daya aku manusia
Gagal hapus kenangan lama
Hanya satu yang ku sayangi
Tak ada pengganti sampai saat ini
Hari-hari langit kelabu
Menutup hatiku serasa kan mati
Bukit kan ku daki lautpun ku seberangi
Agar dapat lupakan dirimu
Namun apa daya aku manusia
Gagal hapus kenangan lama
Hanya satu yang ku sayangi
Tak ada pengganti sampai saat ini
Hari-hari langit kelabu
Menutup hatiku serasa kan mati [3x]
gudanglagu.com Free Download Lagu Jamal Mirdad Hati Lebur Jadi Debu MP3 Lirik 4shared Gratis Chord Video Album
Titik-titik noda teringgal di dalam dada
Guratan hatiku masih ada
Tergores ingatan tapi kurasakan
Hati ini hati masih luka
Telah aku coba melupakan segalanya
Namun titik terang tiada datang
Langit makin kelam luka makin dalam
Hati ini hancur jadi debu
Hanya satu yang ku sayangi
Tak ada pengganti sampai saat ini
Hari-hari langit kelabu
Menutup hatiku serasa kan mati
Bukit kan ku daki lautpun ku seberangi
Agar dapat lupakan dirimu
Namun apa daya aku manusia
Gagal hapus kenangan lama
Hanya satu yang ku sayangi
Tak ada pengganti sampai saat ini
Hari-hari langit kelabu
Menutup hatiku serasa kan mati
Bukit kan ku daki lautpun ku seberangi
Agar dapat lupakan dirimu
Namun apa daya aku manusia
Gagal hapus kenangan lama
Hanya satu yang ku sayangi
Tak ada pengganti sampai saat ini
Hari-hari langit kelabu
Menutup hatiku serasa kan mati [3x]
Vedio C
gudanglagu.com Free Download Lagu Jamal Mirdad Hati Lebur Jadi Debu MP3 Lirik 4shared Gratis Chord Video Album
Kamis, 12 Januari 2012
Tehnik Pengambilan Sampel
Tehnik Pengambilan Sample
Teknik
sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk, menentukan
sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik
sampling yang digunakan. Secara skematis, teknik macammacam sampling
ditunjukkan pada gambar 1.
Dari gambar tersebut terlihat bahwa, teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua. yaitu Probability Sampling dan Nonprobability Sampling. Probability sampling meliputi, simple random, proportionate stratified random, disproportionate stratified random, dan area random. Non probabilitysampling meliputi, sampling sistematis, sampling kuota, sampling aksidental, purposive ve sampling, sampling jenuh, dan snowball sampling.
Gambar 1 Macam-macam Teknik Sampling
1. Probability Sampling
Probability sampling adalah teknik
pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur
(anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini
meliputi, simple random sampling, proportionate stratified random
sampling, disproportionate stratified random, sampling area (cluster)
sampling (sampling menurut daerah).
a. Simple Random Sampling
Dikatakan simple (sederhana)
karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak
tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara demikian
dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen. Lihat gambar 2
berikut.
Gambar 2 Teknik Simple Random Sampling
b. Proportionate Stratified Random Sampling
Teknik ini digunakan bila populasi
mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara
proporsional. Suatu organisasi yang mempunyai pegawai dari Tatar
belakang pendidikan yang berstrata, maka populasi pegawai itu berstrata.
Misalnya jumlah pegawai yang lulus S1 = 45, S2 = 30, STM = 800, ST = 900, SMEA = 400, SD = 300. Jumlah sampel yang harus diambil meliputi strata pendidikan tersebut. Teknik Proportionate Stratified Random Sampling dapat digambarkan seperti gambar 3 berikut .
Gambar 3 Teknik Proportionate Stratified Random Sampling
c. Disproportionate Stratified Random Sampling
Teknik ini digunakan untuk menentukan
jumlah sampel, bila popular berstrata tetapi kurang proporsional.
Misalnya pegawai dari unit kerja tertentu mempunyai; 3 orang lulusan S3, 4 orang lulusan S2, 90 orang S1, 800 orang SMU, 700 orang SMP. Maka tiga orang lulusan S3 dan empat orang S2 itu diambil semuanya sebagai sampel. Karena dua kelompok ini terlalu kecil bila dibandingkan dengan kelompok S1, SMU, dan SMP.
d. Cluster Sampling (Area Sampling)
Teknik sampling daerah digunakan untuk
menentukan sampel bila objek yang akan diteliti atau sumber data sangat
luas, misal penduduk dari suatu negara, propinsi atau kabupaten. Untuk
menentukan penduduk mana, yang akan dijadikan sumber data, maka
pengambilan sampelnya berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan.
Misalnya di Indonesia terdapat 30
propinsi, dan sampelnya akan menggunakan 15 propinsi, maka pengambilan
15 propinsi itu dilakukan secara random. Tetapi perlu diingat, karena
propinsi-propinsi di Indonesia itu berstrata (tidak sama) maka
pengambilan sampelnya perlu menggunakan stratified random sampling. Propinsi
di Indonesia ada yang pendudukanya padat, ada yang tidak, ada, yang
mempunyai hutan banyak ada, yang tidak, ada, yang kaya bahan tambang ada
yang tidak. Karakteristik semacam ini perlu diperhatikan sehingga
pengambilan sampel menurut strata populasi itu dapat ditetapkan.
Teknik sampling daerah ini sering
digunakan melalui dua tahap, yaitu tahap pertama menentukan sampel
daerah, dan tahap berikutnya menentukan orang-orang yang ada pada daerah
itu secara sampling juga. Teknik ini dapat digambarkan seperti gambar 4
berikut.
Gambar 4 Teknik Cluster Sampling
2. Nonprobability Sampling
Nonprobability Sampling adalah
teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama
bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
Teknik sampel ini meliputi, sampling sistematis, kuota, aksidental, purposive, jenuh, snowball.
a. Sampling Sistematis
Sampling sistematis adalah teknik
pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah
diberi nomor urut. Misalnya anggota populasi yang terdiri dari 100
orang. Dori semua anggota itu diberi nomor urut, yaitu nomor I sampai
dengan nomor 100. Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan nomor ganjil
saja, genap saja, atau kelipatan dari bilangan tertentu, misalnya
kelipatan dari bilangan lima. Untuk ini maka yang diambil sebagai sampel
adalah nomor 1, 5, 10, 15, 20, dan seterusnya sampai 100. Lihat gambar 5
Gambar 5. Sampling Sistematis. No populasi kelipatan -tiga yang diambil (3, 6, 9, dan seterusnya)
b. Sampling Kuota
Sampling kuota adalah teknik untuk
menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai
jumlah (kuota) yang diinginkan. Sebagai contoh, akan melakukan
penelitian tentang pendapat masyarakat terhadap pelayanan masyarakat
dalam urusan Izin Mendirikan Bangunan. Jumlah sampel yang ditentukan 500
orang. Kalau pengumpulan data belum didasarkan pada 500 orang tersebut,
maka penelitian dipandang belum selesai, karena belum memenuhi kouta
yang ditentukan.
Bila pengumpulan data dilakukan secara
kelompok yang terdiri atas 5 orang pengumpul data, maka setiap anggota
kelompok harus dapat menghubungi 100 orang anggota sampel, atau 5 orang
tersebut harus dapat mencari data dari 500 anggota sampel.
c. Sampling Insidental
Sampling Insidental adalah teknik
penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara
kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai
sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai
sumber data.
d. Sampling Purposive
Sampling purposive adalah teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Misalnya akan melakukan
penelitian tentang kualitas makanan, maka sampel sumber datanya adalah
orang yang ahli makanan, atau penelitian tentang kondisi politik di
suatu daerah, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli politik.
Sampel ini lebih cocok digunakan untuk penelitian kualitatif, atau
penelitian-penelitian yang tidak melakukan generalisasi.
e. Sampling Jenuh
Sampling Jenuh adalah teknik penentuan
sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini
Bering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30
orang, atau penelitian yang ingin membunt generalisasi dengan kesalahan
yang sangat kecil. Istilah lain sampel Jenuh adalah senses, dimana semua
anggota populasi dijadikan sampel.
f. Snowball Sampling
Snowball sampling adalah teknik
penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar.
Ibarat bola salju yang menggelinding yang lama-lama menjadi besar. Dalam
penentuan sampel, pertama-tama dipilih satu atau dua orang, tetapi
karena dengan dua orang ini belum merasa lengkap terhadap data yang
diberikan, maka peneliti mencari orang lain yang dipandang lebih tahu
dan dapat melengkapi data yang diberikan oleh dua orang sebelumnya.
Begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel semakin bertambah sampai
mengkristal yang berarti sample sudah cukup dan tidak bertambah lagi.
Selasa, 10 Januari 2012
Tehnik Pengumpulan Data,Pengolahan Data , dan Penyusunan Laporan Penelitian
Tehnik Pengumpulan
Data.Pengolahan Data, dan Penyusunan Laporan Penelitian
Pengumpulan data merupakan pencatatan peristiwa-peristiwa
atau hal-hal atau keterangan-keterangan
juga karakteristik-karakteristik sebagian atau seluruh elemen populasi yang
akan menunjang dan mendukung penelitian.
Data adalah bentuk jamak dari datum. Data merupakan
keterangan-keterangan tentang sesuatu hal, dapat berupa sesuatu yang diketahui
atau berupa anggapan. Data ini juga dapat berupa fakta yang digambarkan lewat
angka, symbol, dank ode.
Daftar pertanyaan merupakan suatu alat baku pengumpulan data
yang penting berupa serangkaian pertanyaan-pertanyaan tentang sejumlah indicator dari sejumlah variable
yang diurut sedemikian rupa sehingga memperlancar wawancara.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum ,membuat
daftar pertanyaan yaitu sebagai berikut:
- Adanya kejelasan konsep dan variable yang digunakan
- Standarisasi (setiap responden akan diberi pertanyaan yang sama)
- Obyektifitas (pertanyaan yang disusun harus senetral mungkin)
- Relevansi Unit (adanya ketepatan dalam pemilihan kesatuan atau unsure sumber data dengan permasalahan penelitian).
Dilihat dari jenisnya , pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
dalam daftar pertanyaan dapat
dibedakan kedalam beberapa jenis
pertanyaan, yaitu:
- Pertanyaan tentang fakta (contoh: pertanyaan tentang Usia,pekerjaan dll)
- Pertanyaan tentang Opini (pendapat) misalnya bagaimana pendapat anda mengenai adanya listrik masuk desa
- Pertanyaan tentang informasi atau pengetahuan(contoh: sejak kapan listrik masuk desa ini ?)
- Pertanyaan tentang persepsi(pertanyaan ini merupakan pertanyaan yang berusaha mengukur bagaimana responden menilai sesuatu dalam hubungannya dengan hal lainya atau orang lain).
Dilihat dari bentuknya,pertanyaan-pertanyaan yang digunakan dalam suatu daftar pertanyaan
dapat dibedakan menjadi tiga bentuk, yaitu pertanyaan tertutup,pertanyaan
terbuka, dan pertanyaan semi terbuka.
- Pertanyaan tertutup adalah bentuk pertanyaan yang dilengkapi dengan sejumlah alternative jawaban. Responden tinggal memilih salah satu dari alternative jawaban. Responden tinggal memilih salah satu dari alternative yang telah disediakan tersebut sesuai dengan pilihanya. Contoh: Berapa pendapatan anda dalam sebulan ?..
a). dibawah Rp 200.000
b). Rp 200.000 - Rp 300.000
c). Rp 400.000 - Rp 500.000
2. Pertanyaan terbuka adalah
jenis pertanyaan yang tidak disertai alternative jawaban. Jadi responden bebas
mengemukakan jawabanya sesuai dengan kehendak responden.
Contoh : “ Berapa penghasilan
Anda dalam sebulan ?.”
Jawaban:………………………………………………………………
3. Pertanyaan setengah terbuka,
yaitu suatu pertanyaan yang disamping tersedia sejumlah alternative jawaban jua diberikan kemungkinan pada
responden untuk mengemukakan jawaban sesuai dengan kehendaknya.
Contoh pertanyaan terbuka
misalnya: Bagaimana menurut Anda, apakah seorang anak sebaiknya mempunyai
pekerjaan yang sama dengan orang tuanya, atau sebaiknya mengikuti pekerjaan
yang sama dengan orang tuanya ?”
a). Pekerjaan yang berbeda dari
orang tuanya.
b). Pekerjaan yang sama dengan
orang tuanya.
c). lain-lain
(sebutkan):………………………………
Daftar pertanyaan tidak terlepas dari penelitian terutama
dalam proses pengumpulan data. Berdasarkan sumber pengambilanya data dibedakan
atas dua yaitu sebagai berikut:
- Data Primer
Data primer adalah data yang
diperoleh atau dikumpulkan langsung di lapangan oleh orang yang melakukan
penelitian atau yang bersangkutan yang memerlukannya. Data primer disebut juga dengan data asli.
- Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang
diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari
sumber-sumber yang telah ada. Data ini biasanya diperoleh dari perpustakaan
atau dari laporan penelitian terdahulu. Data sekunder ini disebut juga data
tersedia.
Berdasarkan sifatnya, data juga dapat dibedakan atas dua,
yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif merupakan data yang
tidak berbentuk bilangan, sedangkan data
kuantitatif merupakan data yang berbentuk bilangan.
Berdasarkan tingkat pengukurannya, data dibedakan atas empat
yaitu sebagai berikut;
- Data nominal
Data nominal merupakan data yang
berasal dari pengelompokan peristiwa berdasarkan kategori tertentu, yang
perbedaanya hanyalah menunjukkan perbedaan kualitatif.
- Data interval
Data interval adalah data yang
berasal dari objek atau kategori yang diurutkan berdasarkan akibat tertentu, di
mana jarak antara tiap objek adalah sama. Pada data ini, tidak terhadap angka
nol mutlak
- Data ordinal
Data ordinal adalah data yang berasal dari objek atau kategori yang
disusun menurut besarnya, dari tingkat terendah ke tingkat tertinggi atau
sebaliknya dengan jarak yang tidak harus sama.
- Data rasio
Data rasio adalah data yang
menghimpun semua ciri dari data nominal, data ordinal, dan data interval. Angka
pada data ini, menunjukkan ukuran yang sebenarnya dari objek yang diukur.
Tehnik pengumpulan data
- Tehnik Kuisioner
Kuisioner atau angket adalah
metode penyelidikan dengan menggunakan daftar pertanyaan yang harus dijawab
atau dikerjakan oleh orang yang menjadi subyek penelitian. Artinya daftar
pertanyaan tersebut di isi oleh responden itu sendiri. Tehnik kuisioner ini
dapat disebut teknik mailed quistionaire.
Peneliti juga dapat mengirimkan surat peringatan kepada
responden. Pengiriman surat peringatan ini dapat mempengaruhi tingkat
pengembalian kuesioner. Surat peringatan yang biasa disebut follow up letter
adalah surat yang dikirim kepada responden, yang isinya mengingatkan responden
agar mengisi serta mengembalikan kuesioner
secepatnya.
Mailed quesionere memiliki
kelebihan:
1. Dalam
tehnik ini responden mengisi sendiri
sehingga tidak diperlukan wawancara.
2. Dari
segi biaya, tehnik ini membutuhkan biaya yang relative murah.
3. Dari
segi waktu, tehnik ini menghemat waktu artinya dapat di kirimkan ke berbagai
tempat yang berbeda dalam waktu yang
serentak, sehingga pengembaliannya dapat diterima dalam waktu yang tidak
terlalu lama.
4. Dengan
tehnik ini responden dapat lebih leluasa dalam mengisi kuesioner, tanpa rasa
sungkan karena tidak ada yang mewawancara.
5. Tidak
ada pengaruh dari pewawancara yang memberikan angket/kuesioner tersebut.
Kelemahan dari tehnik mailed Quesionaire adalah
1.
Kurang fleksibel
2.
Tingkat pengembalian kuesioner yang rendah
3.
Tidak dapat mengamati reaksi responden sewaktu menjawab pertanyaan
4.
Suasana lingkungan sewaktu responden mengisi
kuesioner yang tidak dapat dikontrol. Kemungkinan kuesioner tersebut diisi oleh
orang lain bukan oleh si responden
5.
Sulit mengontrol responden agar menjawab sesuai
dengan urutan pertanyaan dalam kuesioner
6.
Tidak dapa menggunakan format kuesioner yang
komplek.
B.
Tehnik Wawancara (interview)
Kelebihan tehnik wawancara antara lain;
a.
Wawancara dapat digunakan pada responden yang
tidak dapat membaca dan menulis
b.
Jika ada pertanyaan yang belum dipahami,
pewawancara dapat langsung menjelaskan
c.
Pewawancara dapat segera mengecek kebenaran
jawaban responden dengan mengajukan pertanyaan pembanding atau dengan melihat
wajah atau gerak-gerik responden.
Kekurangan tehnik wawancara tersebut adalah sebagai berikut:
- Wawancara memerlukan biaya yang sangat besar dalam hal perjalanan dan uang harian bagi pengumpul data
- Wawancara hanya dapat menjangkau responden yang kecil
- Kehadiran pewancara mungkin mengganggu responden.
Jenis wawancara dapat dibedakan menjadi dua;
- Wawancara berstruktur
Tehnik wawancara berstruktur
merupakan wawancara yang dilakukan berdasarkan kuesioner. Kuesioner digunakan
pewawancara dan mengkomunikasikan pertanyaan-pertanyaan sebagaimana yang
tertera dalam kuesioner tersebut, dengan begitu responden pun mengerti maksud
pertanyaan yang diajukan pewawancara dan dapat menjawab dengan baik.
2. wawancara tidak berstruktur
Tehnik wawancara tidak berstruktur merupakan wawancara yang
dilakukan berdasarkan pada suatu pedoman atau catatan yang hanya berisi
butir-butir atau pokok-pokok pemikiran mengenai hal-hal yang akan ditanyakan
pada waktu wawancara berlangsung. Pedoman ini disebut pedoman wawancara. Pada
tehnik ini pewawancara mempunyai kebebasan dalam merumuskan dan menanyakan
butir atau pokok yang tertera dalam pedoman wawancara kepada responden.
Jenis Wawancara tidak berstruktur
ini dibedakan menjadi tiga, yaitu wawancara berfokus (focused interview),
wawancara klinik (clinical interview), dan wawancara bebas (free interview)
a. Wawancara
berfokus merupakan tehnik wawancara yang
dimaksudkan untuk memperjelas suatu permasalahan penelitian dengan hipotesis
yangtelah dirumuskan terlebih dahulu
b. Wawancara
klinik merupakan wawancara yang pada dasarnya sama dengan wawancara berfokus
dalam hal pelaksanaannya. Perbedaanya hanya terletak pada tema/topic. Wawancara
ini digunakan untuk memperoleh informasi
mengenai riwayat hidup orang-orang yang menjadi satuan analisis permasalahan
penelitian yang bersangkutan. Wawancara ini biasanya dipakai dalam bidang
kedokteran.
c. Wawancara
bebas merupakan wawancara yang sama sekali tidak mempunyai struktur. Sebagian
besar menggantungkan diri pada perkembangan Tanya jawab antara pewawancara dan
responden ketika wawancara berlangsung.
C. OBSERVASI
Pengumpulan data juga dapat dilakukan dengan tehnik
oberservasi atau disebut dengan tehnik pengamatan. Artinya, suatu cara yang
digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan informasi data yang merupakan tingkah
laku non verbal dari responden.
Kelebihan tehnik observasi
- Data yang diperoleh lebih actual dalam arti bahwa data diperoleh dari responden pada saat terjadinya tingkah laku
- Keabsahan alat ukur dapat diketahui secara langsung
Kelemahan tehnik observasi;
- Untuk memperoleh data yang diharapkan, pengamat harus menunggu dan mengamati sampai tingkah laku yang diharapkan muncul
- Beberapa tingkah laku, seperti tingkah laku criminal atau yang bersifat pribadi, sukar atau tidak mungkin, bahkan mungkin dapat membahayakan diri pengamat jika diamati.
Selain berdasarkan berstruktur atau tidak berstrukturnya, tehnik
pengamatan/observasi juga dibedakan berdasarkan keterlibatan pengamat dalam
lingkungan sasaran pengamatan. Hal ini
disebut dengan observasi terlibat (participant observation), yaitu di mana
pengamat terlibat atau ikut serta dalam kegiatan warga masyarakat sasaran pengamatannya.
1) Observasi
Terlibat..
Dalam observasi ini pengamat
mengambil peran sebagai anggota dari lingkungan masyarakat sasaran
pengamatannya.
2) Observasi
tidak terlibat
Pada observasi ini , interaksi
antara pengamat dan responden sebagai sasaran pengamatannya sama sekali tidak
terjadi. Pengamat hanya berperan mengamati sasaran pengamatanya, dari luar
lingkungan sasaran pengamatanya tersebut.
TEHNIK
PENGOLAHAN DATA
a. Editing
Editing merupakan proses meneliti
kembali data yang telah terkumpul untuk mengetahui apakah data tersebut cukup
baik dan dapat segera disiapkan untuk keperluan proses berikutnya. Tujuan
editing, pada dasarnya adalah menghilangkan kesalahan yang terdapat pada
pencatatan di lapangan dn bersifat untuk mengoreksi.
Hal-hal yang perlu diedit pada
data masuk adalah sebagai berikut ;
1). Dapat dibaca atau tidaknya
data yang masuk
2). Kelengkapan pengisian
3). Dipenuhi tidaknya instruksi
sampling
4). Keserasian (consistency)
5). Apakah isi jawaban dapat
dipahami.
b. Coding
o
Coding merupakan pemberian kode-kode pada
tiap-tiap data yang termasuk dalam kategori
yang sama. Kode adalah isyarat
yang dibuat dalam bentuk angka-angka atau huruf-yang memberikan petunjuk atau
identitas pada suatu informasi atau data yang akan dianalisis.
Mengapa kita
menggunakan kode ? jawabanya adalah untuk menyederhanakan data penelitiannya.
Misalnya dengan symbol angka, peneliti dimungkinkan untuk membuat perbandingan
di antara jawaban responden secara mudah. Simbol/kode angka merupakan suatu
cara menggolong-golongkan jawaban suatu pertanyaan, yaitu untuk mempermudah
analisis data. Suatu contoh kode yang menunjuk suatu interval , penghasilan :
Rp 1.000.000,00 kode 1 : dibawah Rp 1.000.000,00
Kode
2 : Rp 1. 100.000,00- Rp 2.000.000,00
Contoh kode pada
pertanyaan tertutup: Bagaimana pendapat anda tentang “banyak anak banyak
rezeki?”
Kode o tidak menjawab kode 1 sangat setuju 2,
setuju (dll).
C. Pengolahan data
dengan menggunakan statistic sederhana
Pengolahan data
dengan statistic sederhana biasanya menggunakan beberapa tehnik seperti
distribusi frekuensi (sebaran frekuensi), central tendency (kecenderungan terpusat), dan ukuran
dispersion seperti standar deviasi dan varians.
1) Distribusi
frekuensi (sebaran frekuensi)
Agar data penelitian
lebih mudah dibaca dan dimengerti, data tersebut perlu disusun dalam bentuk
table atau grafik. Misalnya, data penelitian tentang nilai sosiologi kelas XII
untuk 50 siswa dengan data mentah sebagai berikut:
6,6,6,6,8,8,6,6,6,8,8,6,9,6,8,9,7,7,8,9,6,6,7,6,6,6,8,8,8,6,6,7,8,8,7,7,6,6,7,7,8,8,7,6,7,7,8,9,9,6
Dari data
tersebut dapat kita susun dalam bentuk table sebagai berikut :
Tabel 1.1 Distribusi Frekuensi Nilai Sosiologi Kelas
XII
Nilai
|
Frekuensi
|
Frekuensi
Kumulatif
|
%
|
Kumulatif
|
6
|
20
|
20
|
40
|
40
|
7
|
11
|
31
|
22
|
62
|
8
|
14
|
45
|
28
|
90
|
9
|
5
|
50
|
10
|
100
|
2. Kecenderungan
Terpusat (Central ten0
Agar peneliti dapat memberikan
cirri tertentu pada data penelitian khususnya dalam bentuk bilangan, langkah
yang dilakukan adalah dengan mencari dan menggunakan mean, modus, dan median.
a). Mean (rata-rata)
Mean dan rata-rata adalah bilangan
yang berasal dari penjumlahan seluruh nilai bilangan dibagi dengan banyaknya
bilangan (N). Misalnya, sepuluh orang siswa kelas XII mengikuti ulangan
sosiologi dengan posisi nilai sebagai berikut.
Tabel
6.2 Nilai Sosiologi
SUBJEK
|
NILAI
|
A
|
8
|
B
|
7
|
C
|
7
|
D
|
9
|
E
|
7
|
F
|
8
|
G
|
9
|
H
|
8
|
I
|
8
|
J
|
8
|
N
= 10
|
∑ = 79
|
Rumus Mean =∑ fx Jadi, Mean = 79 = 7,9
N 10
Keterangan:
∑ = sigma atau jumlah
M= Mean atau rata-rata
F= frekuensi
X= bilangan berturut-turut atau
data
N= Banyaknya subyek atau unit
bilangan
b.
Modus
Modus adalah
nilai data yang paling banyak muncul atau frekuensi pemunculan yang paling
banyak.
Nilai
|
Frekuensi
|
9
|
2
|
8
|
5
|
7
|
3
|
- Dari table di atas data nilai sosiologi kelas XII, dapat kita lihat nilai yang paling banyak muncul adalah nilai 8 dengan frekuensi 5 orang siswa.
c. Median
Median adalah suatu nilai yang merupakan setengah dari jumlah dua nilai
yang berada di tengah-tengah atau nilai titik tengah yang membagi seluruh data
menjadi dua bagian yang sama besarnya. Caranya untuk data tunggal harus
diurutkan dulu, dari yang paling kecil sampai yang paling besar.
Contoh:
4,5,7,9,10 berapa medianya ?
13,14,15,16,17,18 berapa mediannya ?
Cara mengerjakannya atau perhitungannya adalah sebagai berikut. Data
diurutkan dulu
4
5
7→ mediannya adalah 7
9
10
13
14
15 mediannya adalah (15 +
16)/2 = 15,5
16
17
18
PENYUSUNAN LAPORAN
PENELITIAN
- Format laporan Penelitian
Laporan
penelitian sebagai suatu karya ilmiah, dalam penulisannya harus diperhatikan
beberapa hal atau aturan antara lain sebagai berikut:
- Laporan tersaji lengkap dan jelas
- Mengetahui penerima laporan
- Menarik untuk di baca atau dikaji
Agar laporan penelitian menarik
untuk dibaca dan dikaji maka laporan tersebut harus disajikan secara sistematis
dan sesuai dengan format yang baku. Secara umum laporan penelitian dapat dibagi
menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut:
1) Bagian
pembukaan terdiri atas beberapa bagian, yaitu
a). Halaman judul
b). Kata pengantar
c). Abstrak
d). Daftar isi table dan gambar
2) Bagian isi laporan terdiri atas beberapa
bagian, yaitu
a).
Pendahuluan
b).
Landasan teori dan tinjauan pustaka
c).
Metodologi penelitian
d).
Gambaran umum objek penelitian (jika ada)
e). Pembahasan dan analisis
f). Kesimpulan
3) Bagian penutup terdiri atas beberapa bagian ,
yaitu
a)
Daftar Pustaka
b)
Lampiran
1. Bagian Pembukaan terdiri atas beberapa bagian yaitu
a)
Halaman judul
b) Kata
pengantar
c)
Abstrak (ringkasan hasil penelitian. Biasanya ditulis satu halaman)
d)
Daftar isi, table, dan gambar
2. Isi Laporan
a. Pendahuluan
(dikemukakan perumusan masalah, ruang lingkup, kegunaan teoritis dan praktis
dari laporan dan metodologi. Jadi bagian
ini mencakup latar belakang penelitian, tujuan penelitian, metode penelitian,
cara pemrosesan data dan analisis data, dan termasuk prosedur statistic yang
ditempuh
b. Tinjauan
pustaka (tinjauan pustaka dapat bersumber dari buku atau jurnal ilmiah yang
mempunyai kaitan langsung dengan penelitian.
c. Metodologi
penelitian (peneliti menjelaskan mengenai pendekatan penelitian yang digunakan,
ruang lingkup penelitian, populasi, dan sampel penelitian (termasuk tehnik yang
digunakan),langkah-langkah menyusun instrument penelitian, metode pengumpulan
data, serta pengolahan data atau analisis data yang digunakan untuk menarik
kesimpulan.
d. Gambaran
umum objek penelitian
Pada bagian ini menguraikan kondisi di lapangan
yang dihadapi dalam mengumpulkan data.
e. Pembahasan
dan analisis
Pada bagian ini digambarkan atau
dipaparkan apa yang sudah diperoleh. Pertama, data yang diperoleh bisa
digambarkan melalui penjelasan berdasarkan tabel-tabel distribusi frekuensi.
Kedua, berdasarkan gambaran data tersebut dilakukan analisis untuk melihat
bagaimana kaitan antara konsepnya.
f.
Kesimpulan
- Bagian penutup
Pada bagian penutup biasanya
terdiri atas daftar pustakan dan lampiran.
Cara menulis daftar pustaka. Pada
dasarnya unsur yang harus ditulis dalam daftar pustaka yaitu
1. Nama
pengarang ditulis dengan urutan nama ahir, nama awal, dan nama tengah tanpa
gelar akademik.
2. Tahun
penerbitan
3. Judul
termasuk sub judulnya
4. Tempat
penerbitan
5. Nama
penerbit
Judul buku digarisbawahi jika
ditulis manual atau ditulis miring dengan huruf besar pada awal setiap kata
kecuali kata penghubung.
a. Sumber
dari buku
Salmi,jamil.2003. Kekerasan dan Kapitalisme Pendekatan Baru
dalam Melihat Hak-hak Asasi Manusia.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
b. Sumber
dari buku yang berisi kumpulan artikel (ada editornya) caranya seperti menulis
sumber dari buku ditambah tulisan (Ed.) Jika ada satu editor, atau ditambah
(Eds). Jika lebih dari satu, diantara nama pengarang dan tahun penerbitan.
Contoh; Letheridge, S dan Cannon,
C.R.(Eds). 1980. Bilingual education:
Teaching English as a Second Language. New York : Praeger.
Aminudin (Ed.).1990. Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam
Bidang Bahasa dan Sastra. Malang: Hiski Komisariat Malang dan YA3.
c. Sumber
dari artikel dalam jurnal
Nama jurnal (majalah ilmiah)
ditulis miring dan huruf awal dari setiap katanya di tulis dengan huruf besar
kecuali kata penghubung. Bagian akhir berturut-turut ditulis jurnal tahun keberapa,
nomor berapa, dan nomor halaman dari artikel tersebut.
Contoh:
Hanafi, A. 1989. Partisipasi
dalam siaran pedesaan dan pengadopsian inovasi. Forum Penelitian, 1 (1) : 33-47
d. Sumber
dari artikel dalam majalah atau Koran
Nama pengarang diitulis paling
depan, diikuti tahun, tanggal dan bulan (jika ada). Judul artikel tidak ditulis
miring, dan ditulis dengan huruf kecil semua kecuali pada huruf awal kata
pertama. Nama majalah ditulis dengan huruf kecil kecuali huruf pertama setiap
kata, dan ditulis miring. Nomor halaman disebut pada bagian ahir.
Contoh.
Suryadarma, S.V.C. 1990. Prosesor
dan interface : Komunikasi data. Info computer,
IV (4) : 46-48.
e. Sumber
dari Koran tanpa pengarang
Judul ditulis di bagian awal.
Tahun,tanggal, dan bulan ditulis setelah judul,kemudian nama Koran ditulis
dengan garis bawah atau huruf miring, dan nomor halaman.
Contoh:
Mandor Pasar tewas Ditikam Anak
Buahnya. 1991,21 Juni. Kompas,hlm.7
f.
Sumber berupa skripsi, tesis,atau disertasi
Nama penyusun ditulis paling
depan, diikuti tahun yang tercantum pada sampul, judul skripsi, tesis atau
disertasi ditulis miring diikuti dengan pernyataan skripsi, tesis, disertasi
tidak diterbitkan, nama kota tempat perguruan tinggi, dan nama fakultas serta
nama perguruan tinggi. Contoh :
Sujiyanto, 2003. Perbedaan Kinerja mengajar dan Faktor-faktor
yang Mempengaruhi (Studi Penelitian terhadap Guru SD Bersertifikat D-II dan Non
D-II di Kota Kudus). Tesis tidak diterbitkan. Salatiga : Program Pasca
Sarjana Magister Studi Pembangunan UKSW Salatiga.
g. Sumber
berupa makalah, yang disajikan dalam seminar, penataran, atau lokakarya
Nama penyusun ditulis paling
depan, dilanjutkan dengan tahun penyajian, judul makalah, kemudian diikuti
pernyataan makalah disajikan dalam nama
pertemuan yang ditulis miring,lembaga penyelenggara, tempat, dan tanggal
penyelenggara.
Contoh.
Karim, Z 1987. Tata Kota di
Negara Berkembang. Makalah disajikan dalam Seminar
Tata Kota,Bappeda, Jawa Timur, Surabaya, 1-2 September 1987.
‘2. Penulisan Tabel dan Gambar
- Penulisan Tabel
Adanya penggunaan tabel
memudahkan pembaca untuk menangkap lebih
cepat dan dapat mencari hubungan-hubungannya. Setiap tabel diberi identitas
berupa nomor dan nama tabel untuk mempermudah perujukan. Apabila tabel lebih
dari satu halaman maka pada bagian kepala tabel (termasuk teksnya) harus
diulang pada halaman berikutnya. Huruf pertama kata tabel ditulis dengan huruf
besar, kata tabel ditulis di pinggir diikuti nomor dan judul tabel, nomor tabel
ditulis dengan angka arab.
Contoh:
Tabel 5 Nilai Rata-rata Sosiologi
Semester Genap Kelas XII Tahun Pelajaran 2003/2004
- Penyajian Gambar
Gambar dapat berupa grafik,peta,
sket, diagram dan gambar-gambar lainya, dengan gambar dapat penyajian dan
penampilan laporan akan lebih menarik serta mudah dipahami. Menurut Pedoman
Penulisan Karya Ilmiah yang dipakai di IKIP Malang (1993 : 73 ) beberapa
pedoman penggunaan gambar dapat dikemukakan sebagai berikut :
1. Judul
gambar ditempelkan di bawah gambar, bukan di atasnya
2. Gambar
harus sederhana untuk dapat menyampaikan ide dengan jelas dan dapat dipahami
tanpa harus disertai penjelasan tekstual.
3. Gambar
yang memakan tempat lebih dari setengah halaman harus ditempatkan pada halaman
tersendiri
4. Penyebutan
adanya gambar seharusnya mendahului gambar
5. Gambar
diacu dengan menggunakan angka, bukan dengan menggunakan kata “ gambar di atas”
atau “gambar di bawah’
Dan langkah terahir adalah
presentasi.
Ringkasan
- Kuesioner atau angket adalah metode penyelidikan dengan menggunakan daftar pertanyaan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh orang yang menjadi subjek penelitian.
- Tehnik wawancara merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti atau pewawancara dengan tujuan untuk mendapatkan informasi, misalnya dengan wawancara tatap muka.
- Tehnik observasi merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan informasi data yang merupakan tingkah laku non verbal dari responden
- Setelah berhasil mengumpulkan data, langkah selanjutnya adalah mengolah data. Pengolahan data terdiri dari editing, coding, dan pengolahan data dengan statistik.
- Pengumpulan data dapat dilakukan dengan menggunakan tehnik-tehnik tertentu, yaitu tehnik kuesioner, tehnik wawancara, dan tehnik obersevasi.
- Secara umum laporan penelitian dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut, bagian pembukaan, bagian isi laporan, dan bagian penutup.
- Adanya presentasi hasil penelitian, berarti peneliti mempertanggung jawabkan hasil penelitian secara ilmiah yang berguna dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Proses presentasi hasil penelitian dapat dilakukan melalui seminar atau diskusi di hadapan hadirin yang mempunyai minat dalam penelitian tersebut.
Langganan:
Postingan (Atom)